Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, semangat keagamaan masih terjaga kuat di berbagai pelosok tanah air. Salah satunya di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan, di mana sosok Hajjah Noorhilaliya menjadi inspirasi bagi para muslimah. Dengan penuh dedikasi, ia membina majelis taklim perempuan yang tak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga menebarkan nilai-nilai luhur Islam dan membangun rasa persaudaraan yang erat. Kiprahnya dalam menghidupkan majelis taklim ini menjadi bukti nyata bahwa Islam dapat menjadi sumber kekuatan dan inspirasi bagi kaum perempuan dalam menjalani kehidupan.
Membangun Pondasi Iman Melalui Pengajian Al Quran
Perjalanan Hajjah Noorhilaliya dalam membina majelis taklim perempuan dimulai dari keprihatinan mendalam terhadap kondisi spiritual kaum hawa di sekitarnya. Ia menyadari pentingnya pendidikan agama yang mendalam bagi perempuan, karena mereka memegang peranan penting dalam membangun keluarga dan masyarakat yang berakhlak mulia. Dengan tekad yang kuat, ia mendirikan majelis taklim bernama “Al-Hidayah” di kediamannya, yang kemudian berkembang pesat dan menjadi wadah bagi para muslimah untuk memperdalam ilmu agama.
Salah satu fokus utama majelis taklim Al-Hidayah adalah pengajian Al Quran. Hajjah Noorhilaliya percaya bahwa Al Quran adalah sumber petunjuk dan pedoman hidup yang tak ternilai bagi umat manusia. Ia dengan sabar dan telaten mengajarkan para peserta majelis tentang tafsir, ilmu tajwid, dan hadits-hadits yang berkaitan dengan Al Quran. Dalam setiap pengajian, ia menekankan pentingnya memahami makna Al Quran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Metode pengajian yang diterapkan oleh Hajjah Noorhilaliya pun sangat menarik dan interaktif. Ia tidak hanya menyampaikan materi secara teoritis, tetapi juga mengajak para peserta untuk berdiskusi, bertanya, dan bertukar pikiran. Hal ini membuat suasana pengajian menjadi lebih hidup dan menyenangkan, sehingga para peserta merasa termotivasi untuk terus belajar dan memperdalam ilmu agama.
Selain itu, Hajjah Noorhilaliya juga mendorong para peserta majelis untuk aktif dalam kegiatan sosial. Ia mengajak mereka untuk membantu sesama, baik dalam bentuk materi maupun tenaga. Ia percaya bahwa Islam mengajarkan pentingnya kepedulian terhadap masyarakat dan membantu mereka yang membutuhkan.
Melalui majelis taklim Al-Hidayah, Hajjah Noorhilaliya berhasil menumbuhkan rasa cinta dan kecintaan terhadap Al Quran di hati para muslimah. Mereka merasa terinspirasi dan termotivasi untuk menjadi muslimah yang berilmu, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Shalawat: Rupa Inspirasi dan Ketenangan
Selain pengajian Al Quran, majelis taklim Al-Hidayah juga rutin mengadakan pengajian shalawat. Hajjah Noorhilaliya meyakini bahwa shalawat merupakan bentuk kecintaan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat juga memiliki banyak manfaat, seperti menentramkan hati, membersihkan jiwa, dan mendapatkan syafaat di hari kiamat.
Dalam pengajian shalawat, Hajjah Noorhilaliya tidak hanya mengajarkan tata cara bershalawat yang benar, tetapi juga menjelaskan makna dan hikmah di balik setiap kalimat shalawat. Ia mendorong para peserta untuk membaca shalawat dengan penuh khusyuk dan merasakan kehadiran Nabi Muhammad SAW dalam setiap lantunan shalawat.
Ia pun mengajak para peserta untuk meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Ia menekankan bahwa shalawat bukan hanya sekadar bacaan, tetapi juga sebuah komitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama.
Suasana pengajian shalawat yang khusyuk dan penuh makna membuat para peserta merasa tenang dan damai. Mereka merasakan rahmat dan berkah dari Allah SWT melalui shalawat yang dibacakan. Selain itu, pengajian shalawat juga menjadi wadah bagi para muslimah untuk saling mendukung dan memotivasi satu sama lain dalam menjalani kehidupan.
Membangun Komunitas Perempuan yang Kuat
Majelis taklim Al-Hidayah tidak hanya menjadi tempat untuk memperdalam ilmu agama, tetapi juga menjadi wadah bagi para muslimah untuk saling mengenal, bertukar pikiran, dan membangun persahabatan yang erat. Hajjah Noorhilaliya dengan penuh kasih sayang membina para peserta majelis, sehingga tercipta suasana kekeluargaan yang hangat dan penuh keharmonisan.
Setiap kali diadakan pengajian, para peserta majelis selalu antusias untuk hadir dan saling bertegur sapa. Mereka saling berbagi cerita, pengalaman, dan solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan. Tak jarang, mereka juga saling membantu dalam berbagai hal, seperti memasak untuk acara pengajian, mengantar anak ke sekolah, atau menjenguk anggota majelis yang sedang sakit.
Hajjah Noorhilaliya juga selalu memberikan perhatian khusus kepada para peserta majelis yang membutuhkan bantuan. Ia tidak segan untuk memberikan bantuan materi, tenaga, atau bahkan menjadi tempat berkeluh kesah bagi mereka yang tengah menghadapi kesulitan. Ia selalu siap membantu dan menyemangati mereka agar tetap tegar dan kuat menghadapi segala cobaan.
Melalui majelis taklim Al-Hidayah, Hajjah Noorhilaliya berhasil membangun komunitas perempuan yang kuat, beriman, dan saling mendukung. Mereka menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya dalam menerapkan nilai-nilai luhur Islam dan membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
Menebarkan Kebaikan dan Manfaat bagi Masyarakat
Kiprah Hajjah Noorhilaliya dalam membina majelis taklim perempuan tidak hanya berdampak positif bagi para peserta majelis, tetapi juga bagi masyarakat luas. Melalui para peserta majelis, nilai-nilai luhur Islam yang diajarkan di majelis taklim Al-Hidayah disebarkan ke berbagai lingkungan, baik keluarga, masyarakat, maupun dunia kerja.
Para peserta majelis menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan bagi lingkungan sekitarnya. Mereka dengan penuh semangat menerapkan ilmu agama yang diperoleh dalam majelis taklim dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menjadi ibu yang baik, istri yang setia, dan anggota masyarakat yang bertanggung jawab.
Mereka juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial, seperti membantu korban bencana alam, memberikan santunan kepada anak yatim, dan mendirikan lembaga pendidikan agama. Mereka menjadi bukti nyata bahwa Islam adalah agama yang penuh kasih sayang dan peduli terhadap kesejahteraan umat manusia.
Warisan Inspirasi untuk Generasi Penerus
Kiprah Hajjah Noorhilaliya dalam membina majelis taklim perempuan menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama para muslimah. Ia telah membuktikan bahwa perempuan bisa menjadi kekuatan yang luar biasa dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia dan sejahtera.
Warisan yang ditinggalkan oleh Hajjah Noorhilaliya berupa majelis taklim Al-Hidayah menjadi tonggak sejarah bagi perkembangan Islam di Batola. Majelis taklim ini telah melahirkan banyak generasi penerus yang berilmu, berakhlak mulia, dan memiliki semangat untuk menyebarkan kebaikan di lingkungan sekitarnya.
Kisah Hajjah Noorhilaliya menjadi bukti nyata bahwa Islam adalah agama yang penuh rahmat dan mampu memberikan inspirasi bagi setiap individu, terutama kaum perempuan. Ia juga menunjukkan bahwa dengan tekad yang kuat dan semangat yang tinggi, setiap orang dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.
Kesimpulan
Kiprah Hajjah Noorhilaliya dalam menghidupkan majelis taklim perempuan di Batola menjadi bukti nyata bahwa Islam dapat menjadi sumber kekuatan dan inspirasi bagi kaum perempuan dalam menjalani kehidupan. Dengan penuh dedikasi, ia membina majelis taklim yang tak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga menebarkan nilai-nilai luhur Islam dan membangun rasa persaudaraan yang erat.
Warisan yang ditinggalkan oleh Hajjah Noorhilaliya berupa majelis taklim Al-Hidayah telah melahirkan banyak generasi penerus yang berilmu, berakhlak mulia, dan memiliki semangat untuk menyebarkan kebaikan di lingkungan sekitarnya. Kisahnya menginspirasi para muslimah untuk terus belajar, beribadah, dan beramal saleh, serta menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan bagi masyarakat dan bangsa.